SEJARAH TUWALE HAIKUTTY, RAPIE HANIUWELE DAN HAU

Sejarah tuwale banyak di ceritakan di kalangan masyarakat adat Maluku yang mempunyai perjalan yang sama, tuwale dalam catatan meninggalkan cerita tentang seorang anaknya yang tidak di lahiran selayaknya manusia normal pada umumnya.
Tuwale adalah laki laki perkasa yang mempunyai kekuatan luar biasa dalam menjaga alam kalah itu, tuwale memegang pemerintahan kalah itu ketika manusia alifuru masih hidup sama sama dalam satu negeri besar. Dan ketika Pemerintahannya berjalan sangat baik dimana orang orang alifuru hidup rukun dan damai tanpa perselisihan satu sama lain.
Pada suatu saat sang legenda ini pergi kehutan untuk menjalankan kegiatan sehari-harinya yaitu tipar sageru dari pohon kelapa, ketika sementara tipar tangan tuwale tidak sengaja terpotong oleh pisau tiparnya akan tetapi darah tuwale di tahan dan tidak jatuh ke tanah.
Sarana tersebut di bawahnya ke tempayang di rumahnya dan di taruh di atas loteng rumahnya adalah kamar tidur tuwale, karena ikut sebuah perintah maka tuwale membiarkan tetesan darahny selama tiga hari dan kembalilah tuwale ke rumahnya dan mendapatkan seorang anak kecil dengan rambut panjang yang sangat cantik, tuwale pun kaget dan melihat daranya berubah menjadi manusia.
Anak tersebut di namakan tuwale "Haniuwele", anak yang cantik tersebut beranjak dewasa dan menjadi seorang putri cantik dan mempunyai kelebihan khusus yang ada pada dirinya yaitu "berkata kata dan jadilah".
Di kalah Haniuwele menjadi dewasa, Haniuwele mula menggantikan posisi ayahandanya yaitu tuwale untuk mengatur hidup manusia alifuru kalah itu, dan manusia hidup kalah itu tidak pernah bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya akan tetapi sudah di sediakan oleh Haniuwele melalui mulutnya yang berkata kata.
Akang tetapi kelebihan Haniuwele membawahi dampak ancaman bagi dirinya , sekelompok orang mengatur siasat untuk membunuh gadis cantik tersebut mereka menemui ayahandanya untuk mengajak Haniuwele dengan bermacam-macam alasan akan tetapi sang raja yakni tuwale tidak pernah mengijinkannya.
Ketika di masa dimana acara negeri yaitu acara nyanyian negeri (Maku -maku) Haniuwele di minta untuk ikut oleh mereka yang mengatur siasat itu, sang ayahandanya waktu itu tidak dapat menolaknya sebab tidak ada alasan untuk menolak di karenakan kepentingan negeri.
Dalam tarian lesiella adalah tarian mengajak untuk bersama sama menari Haniuwele di ajakan dalam tarian tersebut akan tetapi dalam tarian tersebut mereka membunuh Haniuwele dalam lingkaran tarian itu dan di tanam juga di tempat tersebut.
Besok harinya sang ayah mencari anaknya yang tidak pernah pulang dan menyuruh pasukan perangnya untuk mencari anaknya yang hilang akan tetapi tidak pernah ketemu, tuwale pun memakai ilmu saktinya dan di dapati Haniuwele terkubur dalam tanah hanya seurat rambut yang keluar.
Kemarahan tuwale tidak terbendung dan di sumpahilah mereka semua satu negeri, dan terjadilah pembunuhan tidak terbendung dalam negeri tersebut.
Manusia alifuru pun susah bahwa untuk bertani saja di tanah di dalam tungku masakannya sendiri, di masa itu seorang tatua yang memikirkan nasib anak cucu memerintahkan semua orang berkumpul dan di kawal oleh kapitang kapitang pendamai lalu mengeluarkan mereka dari negeri dan tercerai berai dari negeri tersebut.
Tuwale artinya matahari
Sang legenda perkasa.
Rapie Haniuwele artinya putri kelapa
Sang membawah berkat manusia
Orang tua "Hau" artinya Kaki
Sang pembawaan jalan hidup manusia
"Sumber : Pasawaline yapiopatai yanai

Komentar

  1. Sejarah yg suda di paparkan di atas harus ,di diskusi kan lagi sebab ,Masi banyak kekurangan dan kesalahan yang terdapat di dalam nya,
    Dan juga kurang falit,karena tempat kejadian ,nama negeri tidak di sebut,...

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer